SOLID GOLD BERJANGKA - Beroperasinya Kilang Amerika. Buat Minyak Mentah Menguat
SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah ditutup pada level tertinggi dalam empat pekan terakhir karena kilang minyak yang ditutup karena Badai Harvey, mulai beroperasi kembali, sehingga memicu permintaan minyak mentah. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober diperdagangkan pada US$49,17 per barel pada pukul 16.38 waktu AS. setelah ditutup menguat 1% ke US$49,16 di New York Mercantile Exchange. WTI sedikit berubah dari level penutupan setelah American Petroleum Institute melaporkan pasokan minyak mentah AS meningkat sebesar 2,79 juta barel pekan lalu. Minyak Brent untuk pengiriman November menguat 0,82 poin ke level US$54,20 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level tertinggi sejak April. Seperti dilansir Bloomberg, kilang milik Motiva Enterprises LLC yang terletak 145 km di timur Houston, yang memproses lebih banyak minyak mentah daripada kilang di Amerika Utara lainnya, akan mencapai 40% dari kapasitas produksi normal dalam beberapa hari ke depan. - SOLID GOLD BERJANGKA
0 Comments
SOLID GOLD - Sisa Persedian Berkurang, Minyak Metah Naik
SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak dunia kembali naik berturut-turut. Usai persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun untuk minggu kedelapan berturut-turut. Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate WTI untuk pengiriman Oktober, bertambah USD 0,58 menjadi menetap di USD 48,41 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Oktober naik USD 0,70 menjadi ditutup pada USD 52,57 per barel di London ICE Futures Exchange. Persediaan minyak mentah AS berkurang 3,3 juta barel pada pekan yang berakhir 18 Agustus menjadi 463,2 juta barel, 6 persen di bawah tingkat setahun lalu. Stok minyak mentah di pusat pengiriman Cushing, Oklahoma, turun 503.000 barel. Persediaan minyak mentah AS turun sebesar 8,95 juta barel, hampir tiga kali ekspektasi pasar untuk penurunan 3,1 juta barel, menurut laporan yang dikeluarkan oleh EIA pada pekan lalu. Selain itu, jumlah rig di Amerika Serikat yang tergolong sebagai pengeboran minyak juga berkurang lima rig menjadi 763 rig dalam pekan yang berakhir 18 Agustus. - SOLID GOLD PT SOLID GOLD BERJANGKA - Dolar Kuat, Minyak Mentah Anjlok Hingga 2,5%
PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah turun lebih dari 2% terganjal penguatan usd dan permintaan Tiongkok yang lemah, menenggelamkan harga yang sempat mengalami dorongan jangka pendek mengenai kekhawatiran tentang potensi penurunan pasokan minyak mentah dari Libya. Harga minyak mentah berjangka A.S. WTI berakhir turun $ 1,23, atau 2,5% pada level terendah tiga minggu di $ 47,59 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent turun $ 1,36 atau 2,6% menjadi $ 50,74 per barel. Perdagangan bergejolak, dengan harga turun pada awal data permintaan Tiongkok, kemudian mencatat kerugian setelah perusahaan minyak nasional Libya mengatakan pihaknya telah menyelidiki pelanggaran keamanan di ladang minyak terbesar di negara tersebut. Kilang Tiongkok memproses 10,71 juta barel per hari pada bulan Juli, data Biro Pusat Statistik menunjukkan, turun sekitar 500.000 bpd dari bulan Juni dan tingkat terendah sejak September 2016. Analis mengatakan penurunan itu lebih curam dari yang diperkirakan, memperparah kekhawatiran bahwa kekenyangan produk bahan bakar olahan bisa melemahkan permintaan minyak Tiongkok. Jumlah kilang yang meningkat mengisyaratkan pertumbuhan produksi yang berkelanjutan seperti produsen minyak utama dunia, tidak termasuk Amerika Serikat, mencoba membendung kelebihan pasokan dengan memangkas produksi. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah jika penguatan usd berlanjut. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 47,10-$ 46,60, dan jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 48,10-$ 48,60. - PT SOLID GOLD BERJANGKA PT SOLID GOLD BERJANGKA - Peningkatan Produksi OPEC Ganjal Minyak Mentah
PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah turun kembali di bawah $ 49 per barel setelah adanya laporan peningkatan produksi OPEC bulan Juli meskipun ada kesepakatan kelompok OPEC untuk memangkas produksi. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS jatuh ke sesi rendah $ 48,37 dan berakhir turun $ 1,01, atau 2% menjadi $ 48,16. Kontrak tersebut menyentuh level tertinggi 10 minggu di $ 50,43 di awal sesi, setelah menembus level kunci $ 50 untuk pertama kalinya dalam dua bulan kemarin. Harga minyak mentah berjangka internasional Brent diperdagangkan turun $ 1,04, atau 2 persen, di $ 51,68 per barel, setelah sebelumnya tergelincir dari ketinggian hampir 10 bulan di bawah $ 53 per barel. Sebuah survei analis yang dilakukan oleh Bloomberg News menunjukkan bahwa produksi OPEC pada bulan Juli naik sebesar 210.000 barel per hari. Perusahaan pemantau pasar Petro-Logistics mengatakan bahwa produksi kelompok produsen naik sebesar 145.000 barel per hari bulan lalu. Dinihari tadi setelah pasar AS tutup, API melaporkan persediaan minyak mentah mingguan AS untuk pekan yang berakhir 28 Juli mencatat kenaikan tak terduga sebesar 1,78 juta barel setelah hasil penurunan yang lebih besar dari perkiraan 10,2 juta barel pekan lalu. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun terpicu laporan peningkatan persediaan minyak mentah AS oleh API. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 47,70-$ 47,20, dan jika harga bergerak naik akan menembus kisaran Resistance $ 48,70-$ 49,20. - PT SOLID GOLD BERJANGKA PT SOLID GOLD BERJANGKA - Minyak Mentah Melonjak 4,6%
PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah memperpanjang kenaikan setelah ditutup pada level tertinggi 7 minggu setelah sebuah kelompok industri melaporkan penurunan besar pada persediaan minyak mentah A.S. Persediaan minyak mentah A.S. turun 10,2 juta barel dalam pekan yang berakhir 21 Juli menjadi 487 juta, American Petroleum Institute melaporkan, dibandingkan dengan ekspektasi turun 2,6 juta barel. Harga minyak mentah berjangka WTI AS naik $ 2,11 atau 4,6% menjadi $ 48,45 per barel. ET. Harga naik $ 1,55, atau 3,3% untuk mengakhiri sesi Selasa di $ 47,89, tingkat penutupan terbaik sejak 7 Juni. Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September naik $ 2,11 atau 4,3%menjadi $ 50,71 per barel. Pada hari Senin, Anadarko Petroleum membukukan kerugian kuartalan lebih besar dari perkiraan dan mengatakan akan memotong anggaran modal 2017 sebesar $ 300 juta karena harga minyak yang tertekan, produsen minyak utama A.S. yang pertama melakukannya. Impor minyak mentah Tiongkok akan melampaui 400 juta ton tahun ini dan kemungkinan tumbuh dua digit tahun depan, kata seorang eksekutif Grup Sinopec. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik terdorong laporan penurunan persediaan minyak mentah AS yang melebihi perkiraan. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 49,00-$ 49,50, dan jika harga bergerak turun akan menembus kisaran Support $ 48,00-$ 47,50. - PT SOLID GOLD BERJANGKA PT SOLID GOLD BERJANGKA - Pasar Global Menyeret Harga Minyak Mentah
PT SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah turun karena kekhawatiran tentang lonjakan pasokan minyak mentah global menyeret harga lebih rendah setelah sebuah rally awal mendorong Brent di atas $ 50 per barel untuk pertama kalinya sejak awal Juni. Harga minyak mentah berjangka A.S berakhir turun 33 sen atau 0,7%, pada $ 46,79 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, turun 39 sen pada $ 49,31 per barel. Pedagang memperkirakan harga akan bertahan di dekat level saat ini menjelang pertemuan Senin antara produsen utama OPEC dan non-OPEC di St. Petersburg, Rusia. Financial Times melaporkan pada hari Rabu bahwa Saudi mempertimbangkan pengurangan ekspor tambahan, dengan mengutip laporan konsultan. Pada hari Selasa, Reuters melaporkan bahwa negara tersebut berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara lain untuk menurunkan persediaan, dengan mempertimbangkan kenaikan produksi yang mengejutkan dari anggota OPEC Nigeria dan Libya. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu non-OPEC, termasuk Rusia, setuju tahun lalu untuk memangkas produksi sebesar 1,8 juta bph per hari; Kesepakatan itu telah diperpanjang sampai Maret 2018. Produksi dari anggota OPEC Libya dan Nigeria, yang dibebaskan dari rezim pemotongan pimpinan OPEC, telah menambah surplus tersebut. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik jika pelemahan dollar AS berlanjut, namun kekuatiran peningkatan pasokan global masih membayangi. Harga minyak mentah diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 47,30-$ 47,80, dan jika harga bergerak turun akan menembus kisaran Support $ 46,30-$ 45,80. - PT SOLID GOLD BERJANGKA SOLID GOLD BERJANGKA - Indeks Spot Minyak Mentah Berjangka Naik 2,2%
SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harga minyak mentah naik untuk hari ke 8 sebagai kenaikan harian terpanjang di lebih dari lima tahun setelah data menunjukkan bahwa produksi AS yang rendah. Harga minyak mentah berjangka A.S berakhir naik $ 1,03, atau 2,2% lebih tinggi, pada $ 47,07 per barel. Angka ini sebagai kenaikan tertinggi empat minggu, menambah kenaikan 7 persen pekan lalu. Harga minyak mentah berjangka Brent naik 92 sen atau 1,9% menjadi $ 49,69 per barel, setelah melompat 5,2% minggu lalu, kenaikan mingguan pertama dalam 6 minggu. Brent diperdagangkan pada level intraday tertinggi dalam lebih dari tiga minggu pada hari Senin. Minyak mentah membukukan kenaikan terpanjang yang tak terputus sejak Februari 2012. Produksi OPEC Juni naik 280.000 bpd menjadi 32,72 juta barel per hari, menurut sebuah survei Reuters, kendati janji kelompok tersebut menahan produksi. Pada hari Senin di sebuah acara di London, menteri perminyakan Irak Jabar al-Luaibi mengatakan bahwa negara tersebut memiliki hak untuk mencapai produksi minyak sejalan dengan cadangan minyak mentahnya. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi bergerak lemah jika penguatan dollar AS berlanjut, juga masih terpicu kekuatiran kelebihan produksi minyak mentah. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 46,50-$ 46,00, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 47,50-$ 48,00. - SOLID GOLD BERJANGKA SOLID GOLD - Produksi Non OPEC Menjulang, Minyak MentahAnjlok
SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak mentah turun ke penutupan terendah 7 bulan setelah kenaikan mingguan yang luar biasa besar dalam persediaan bensin A.S. dan data IEA yang memproyeksikan peningkatan produksi non-OPEC. Harga minyak mentah berjangka A.S. turun $ 1,73, atau 3,7%, di $ 44,73, level terendah sejak 14 November. Sebelumnya jatuh ke level terendah intraday lima minggu di $ 44,54. Harga minyak mentah berjangka Brent turun serendah $ 46,74 menyusul laporan tersebut. Ini pulih sedikit ke $ 47.03, turun $ 1,69 per barel, atau 3,5%. Harga sedikit berubah setelah The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 1/4%. Kenaikan persediaan bensin A.S. melaju di atas RBOB futures sekitar 4,5%, menarik Brent dan minyak mentah A.S. lebih rendah dengan mereka, kata para analis. OPEC dan eksportir lainnya seperti Rusia telah sepakat untuk mempertahankan produksi hampir 1,8 juta bpd di bawah level yang dipompa pada akhir tahun lalu dan tidak meningkatkan output hingga akhir kuartal pertama 2018. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah selanjutnya akan bergerak lemah terpicu peningkatan pasokan bensin AS dan produksi minyak mentah non OPEC. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 44,20-$ 43,70, dan jika harga naik akan menguji kisaran Resistance $ 45,20-$ 45,70. - SOLID GOLD SOLID GOLD - Minyak Mentah Turun Tertekan Peningkatan Produksi AS
SOLID GOLD PALEMBANG - Harga minyak tergelincir karena kenaikan lebih lanjut dalam produksi A.S. melemahkan upaya OPEC untuk mengurangi pasokan. Perdagangan juga lemah karena libur umum di Tiongkok, Amerika Serikat dan Inggris, namun juga terkena kekhawatiran mengenai apakah tindakan OPEC akan cukup untuk menghentikan jumlah pasokan yang berlebih. Harga minyak mentah berjangka A.S. WTI turun 19 sen atau 0,4% menjadi $ 49,61 per barel. Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan turun 19 sen menjadi $ 51,96 per barel. Kontrak berakhir pekan sebelumnya turun hampir 3%. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan beberapa produsen non-OPEC berjanji pekan lalu untuk memperpanjang pengurangan produksi sekitar 1,8 juta bpd sampai Maret 2018. Sebuah kesepakatan awal, sejak Januari, akan berakhir pada bulan Juni tahun ini. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan kekuatiran peningkatan produksi AS. Namun potensi bargain hunting bisa terjadi setelah harga minyak turun. Harga minyak mentah diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 50,10-$ 50,60, dan jika harga turun akan menguji kisaran Support $ 49,10-$ 48,60. - SOLID GOLD SOLID GOLD - Minyak Mentah AS Turun, Kelanjutan Pemotongan Pasokan di Arab
SOLID GOLD PALEMBANG - Kamis (13/04) Harga minyak mentah berjangka AS WTI turun 29 sen atau 0,54% menjadi $ 53,11 per barel, setelah menyentuh tertinggi sejak 7 Maret di $ 53,76. Harga Minyak mentah berjangka Brent terakhir turun 37 sen ke $ 55,86 per barel, setelah mencapai tertinggi satu bulan dari $ 56,65. Kedua kontrak awalnya melonjak ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan, sesi kedelapan berturut-turut, setelah Arab Saudi dilaporkan akan mendorong sesama anggota OPEC dan beberapa saingan untuk memperpanjang pemotongan pasokan setelah Juni. Khawatir kehilangan pangsa pasar, Arab Saudi melindungi pelanggan paling penting di Asia dari pemotongan. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah terpicu peningkatan persediaan di Cushing Oklahoma. Namun berpotensi naik jika pelemahan dollar AS terus berlanjut. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.60-$ 52.10, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.60-$ 54.10. - SOLID GOLD SOLID GOLD | Minyak Mentah Berhasil Mempertahankan Posisinya
SOLID GOLD PALEMBANG - Berita (20/03) Harga minyak naik tipis dan menyelesaikan minggu ini dengan kenaikan moderat setelah kehilangan hampir 10% pekan sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa pemotongan produksi OPEC gagal untuk mengurangi kelebihan pasokan global. Harga minyak mentah berjangka WTI ditutup naik 3 sen atau 0,1% menjadi $ 48,78 per barel. WTI mengakhiri perdagangan minggu ini sekitar 0,6% lebih tinggi. Harga minyak mentah berjangka Brent naik 3 sen pada $ 51,77 per barel. Ada sebanyak 11 produsen minyak non-OPEC memperoleh 64 persen dari pemotongan yang dijanjikan pada bulan Februari, dibandingkan dengan 106 persen kepatuhan dari OPEC, sumber industri mengatakan pada hari Jumat. OPEC dan non-OPEC anggota setuju tahun lalu untuk memangkas produksi oleh gabungan 1,8 juta barel per hari pada semester pertama 2017. Namun laporan bulanan OPEC menunjukkan persediaan minyak dunia naik pada bulan Januari menjadi 278 juta barel di atas lima tahun rata-rata. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan bergerak lemah dengan peningkatan produksi AS. Namun jika kemajuan kesepakatan pemotongan produksi OPEC dan non OPEC terjadi, akan mendukung harga minyak mentah. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 48.30-$ 47.80, dan jika harga turun akan menembus kisaran Support $ 49.30-$ 49.80. - SOLID GOLD SOLID GOLD - Kenaikan Dollar, Paksa Harga Minyak Mentah Jatuh
SOLID GOLD PALEMBANG - Harian solid (07/02) Harga minyak mentah jatuh tertekan penguatan dolar AS dan persediaan AS melebihi produksi OPEC mengatasi sentimen hambatan ekspor minyak akibat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. Harga minyak mentah berjangka AS turun 82 sen atau senilai dengan 1,5% untuk berakhir di $ 53,01. Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan turun $ 1 atau senilai dengan 1,8% pada $ 55,81 per barel. Premium Brent terhadap WTI menyempit menjadi sekitar $ 2,15, terendah sejak 1 Februari. Para anggota OPEC yang termasuk dalam kesepakatan dengan Rusia dan produsen independen lainnya telah dilaksanakan setidaknya 80 persen sejauh ini, menurut survei dan analis Reuters. Rusia telah memangkas sekitar 100.000 barel per hari dan berencana untuk meningkatkan untuk 300.000 barel per hari. Pelaksanaan pemotongan mulai pada 1 Januari dengan tujuan mengurangi output dengan hampir 1,8 juta barel per hari. Dengan latar belakang ini, investor bertaruh pada kenaikan harga meskipun indikator seperti jumlah kilang minyak yang dirilis Baker Hughes menunjuk ke peningkatan pasokan AS. Perusahaan energi AS menambahkan kilang minyak selama seminggu ke-13 di 14, data menunjukkan pada hari Jumat. Meskipun pemotongan OPEC, persediaan minyak mentah AS naik lebih dari yang diperkirakan pekan lalu. Minyak mentah berjangka AS, dengan WTI berjangka membukukan keuntungan dalam tujuh dari delapan minggu terakhir. Analis Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah untuk perdagangan selanjutnya berpotensi lemah dengan peningkatan produksi AS. Jika USD terus menguat akan menekan harga. Harga minyak mentah berpotensi bergerak dalam kisaran Support $ 52.50-$ 52.00, dan jika harga berbalik naik akan menembus kisaran Resistance $ 53.50-$ 54.00. - SOLID GOLD SOLID GOLD - Minyak Mentah Terdorong Rekor Wallstreet
SOLID GOLD PALEMBANG - Berita solid (27/01) Harga minyak mentah naik 2 persen lebih tinggi didorong oleh reli pasar saham AS yang mencatatkan rekor terbaru pada Kamis, walaupun kenaikan tertutupi oleh pasokan berlimpah dan persediaan meningkat sekalipun ada upaya oleh produsen untuk memangkas produksi. Harga minyak mentah berjangka AS naik $ 1,03, atau 2% di $ 53,78. Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,12 per barel, atau 2% di $ 56,20. Harga minyak mentah muncul ke puncak $ 54,06, tertinggi dalam lebih dari tiga minggu, karena capaian rekor Wall Street dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup di atas 20.000 untuk pertama kalinya. Keuntungan minyak kembali tertekan oleh angka persediaan mingguan AS Rabu, yang menunjukkan peningkatan dari 2,8 juta barel pekan lalu dalam persediaan minyak mentah AS untuk 488.300.000 barel, menunjuk ke banyak pasokan di pasar terbesar di dunia. Persediaan bensin naik tajam, menempatkan persediaan saat ini di 253 juta barel, tertinggi abad ini untuk tahun ini. Produk olahan AS telah jatuh ke $ 12,79 per barel, terendah sejak November. OPEC dan eksportir lainnya mengatakan mereka akan mengurangi produksi oleh hampir 1,8 juta barel per hari pada paruh pertama 2017. Data Industri menunjukkan banyak dari mereka telah melakukan pemotongan. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah jika penguatan dollar AS berlanjut. Harga minyak berpotensi lemah dalam kisaran Support $ 53,30 – $ 52,80, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 54,30 – $ 54,80. - SOLID GOLD SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Mentah Berakhir Naik
SOLID GOLD BERJANGKA PALEMBANG - Harian solid (25/01) Harga minyak mentah naik lebih tinggi terdukung pengetatan produksi global oleh OPEC dan eksportir lainnya yang menurunkan persediaan. Harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik 43 sen, atau setara 0,8% ke $ 53,18. Harga minyak mentah berjangka patokan global Brent naik 17 sen menjadi $ 55,40 per bph. Menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen besar di luar kelompok itu mengatakan pada hari Minggu bahwa dari hampir 1,8 juta bph yang telah disepakati untuk dikurangi dari pasar mulai pada 1 Januari, maka 1,5 juta barel per hari sudah terpotong. Produksi minyak mentah AS telah meningkat lebih dari 6% sejak pertengahan 2016, meskipun masih 7 persen di bawah puncaknya 2015. Hal ini kembali ke level yang dicapai pada akhir 2014, ketika produksi minyak mentah AS yang kuat berkontribusi pada penekanan di harga minyak. Goldman perkirakan WTI bisa pindah ke $ 10 per barel premium untuk Brent dari diskon $ 3 – $ 13. Persediaan bensin mencatat kenaikan dari 4.85 juta barel setelah kenaikan dari 9.75 juta barel pekan lalu, sementara distilat mencatat kenaikan dari 1.95 juta barel dari 1.17 juta pekan lalu. Secara keseluruhan persediaan bahan bakar mencatat kenaikan minggu keempat berturut-turut yang cukup besar yang akan cenderung merusak kepercayaan di pasar, terutama karena menimbulkan keraguan lebih lanjut atas kondisi permintaan. Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah berpotensi melemah setelah data API mencatatkan kenaikan persediaan minyak mentah mingguan AS.Harga minyak berpotensi lemah dalam kisaran Support $ 52,70 – $ 52,20, dan jika harga naik akan menembus kisaran Resistance $ 53,70 – $ 54,20. - SOLID GOLD BERJANGKA |
Official Website Categories
All
Archives
May 2019
|